Page 25 - Asal Mula Ake To Lahi
P. 25

tanaman yang mereka taburi dibiarkan begitu saja
            karena  mereka  berharap  hujan  akan  turun  dan

            menyirami bibit tersebut.

                 Akan tetapi, penantian mereka sia-sia. Hujan
            tidak kunjung datang dan matahari bersinar semakin

            panas.
                 Mimpi Raja Sadik bukanlah sekadar bunga tidur.

            Musim kemarau panjang menimpa Desa Buku Bandera.

            Banyak masyarakat mengalami gagal panen karena
            hujan tidak kunjung turun di desa mereka, sehingga

            banyak tanaman yang mati. Bahkan, untuk memenuhi
            kebutuhan sehari-hari, masyakat harus berjalan jauh.

            Mereka harus turun ke desa yang lebih dekat dengan

            pantai untuk mengambil air bersih di sumur.
                 Air yang mereka ambil hanya untuk persediaan

            air  minum mereka, sedangkan untuk mencuci

            dan  menyiram  tanaman  mereka  tidak  sanggup
            membawanya karena jarak desa yang sangat jauh.

                 “Sampai kapan kemarau ini akan berakhir?” tanya

            seorang warga kepada kepala desa.
                 “Entahlah,  aku  juga  tidak  tahu.  Mungkin  ini

            teguran dari Tuhan.”



                                          13
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30