Page 29 - Asal Mula Ake To Lahi
P. 29

Kepala  desa  setiap  harinya  hanya  duduk
            termenung memikirkan nasib Desa Buku Bandera jika

            warganya pergi meninggalkan desa.
                 “Ayah, apa yang Ayah pikirkan?” tanya Zainal.

                 “Ayah  memikirkan  nasib  desa  kita  yang  dilanda
            kekeringan. Warga yang lain sudah mulai berpindah

            ke desa yang ada sumber airnya,” jawab kepala desa.
                 “Kalau begitu, kita ikut pindah saja, Ayah. Saya

            lelah jika untuk mengambil air minum saja, saya harus
            turun ke ake ga’ale,” ujar Zainal.

                 “Jangan kau bicara seperti itu, Zainal! Jika kita
            ikut pindah, berarti Ayah mengkhianati janji Ayah

            kepada Raja Aswad,” kata kepala desa.
                 “Janji apa itu?” tanya Zainal penasaran.

                 “Dulu sebelum Raja Aswad meninggal ia menyuruh
            pengawal menjemput  Ayah. Setiba Ayah  di  sana,

            Raja Aswad mengatakan, jika suatu saat Desa Buku
            Bandera  ditimpa  suatu  bencana  atau  apapun  itu,

            tetaplah tinggal dan menjaga desa itu,” jawab kepala
            desa.

                 “Hanya  dengan  cara  tetap  tinggal  dan  menjaga
            desa ini, kita mengenang kebaikan Raja Aswad,”

            tambah kepala desa.



                                          17
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34