Page 13 - Keajaiban Sumur Tujuh
P. 13

2.  ISTRI PRABU SILIWANGI




                Suatu malam, Nyi Putri Lenggangkancana sangat gelisah. Duduk tak
            tenang dan tidur pun tak nyenyak. Bahkan sampai larut malam, ia tidak
            bisa  tidur.  Jantungnya  pun  berdegup  kencang.  "Aduh,  kenapa  jadi
            begini?"  keluh  Nyi  Putri  sambil  mengusap-usap  kepala  dengan  tangan
            kanannya.
                Udara  malam  terasa  menusuk  tulang.  Desiran  angin yang  menerpa
            pohon-pohon  besar  di  seputar  keputren  seperti  orang  berbisik.  Bunyi
            burung hantu menambah keseraman dan lolongan anjing dari kejauhan
            membuat bulu kuduk Nyi Putri meremang. Perasaannya terasa kosong. Ia
            memandang ke atas. Langit begitu hitam, gelap.
                Putri Lenggangkancana baru sadar bahwa malam itu adalah malam
            Jumat  Kliwon.  Menurut  cerita,  biasanya  jika  malam  Jumat  Kliwon
            banyak hantu berkeliaran. "Duhai ... Hyang Tunggal selamatkanlah aku,"
            begitu doa Nyi Putri.
                 Dalam  kegelisahannya,  Putri  Lenggangkancana  perlahan-lahan
            keluar  dari  keputren.  Ia  melihat  para  penjaga  istana  semuanya  telah
            tertidur  pulas.  "Kenapa  para  penjaga  ini  lalai  akan  tugasnya?  Kalau
            ketahuan Baginda? Ah, biar sajalah mungkin mereka lelah," gumam Nyi
            Putri.  "Dengan  begitu  aku  bisa  ke  taman  tanpa  ada  orang  yang
            mengawasi”









                                               7
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18