Page 21 - Keajaiban Sumur Tujuh
P. 21

Dewaputra sekilas memandang sang dewi. Ia merasa kasihan kepada
           perempuan itu. Ia lalu bermeditasi dan berdoa.
               "Ya,  Hyang  Tunggal,  anugerahkanlah  sebuah  taman  yang  indah
           untuk  membahagiakan  perempuan  yang  hamba  kasihi,"  begitulah  doa
           Dewaputra.  Ia  mengira  Nyi  Putri  terkenang-kenang  akan  taman  yang
           ditinggalkannya.
               Tiba-tiba  angin  kencang  datang  berputar-putar  ke  hadapan
           Dewaputra  dan  Putri  Lenggangkancana.  Seberkas  sinar  memecah  dari
           arus putaran angin itu. Secara ajaib muncul di hadapan kedua orang itu,
           sebuah taman yang sangat indah.
               "Dewa...hebat sekali! Ajaib," kata Nyi Putri tercengang menyaksikan
           peristiwa itu.
               Dewaputra  pun  merasa  tersanjung.  "Mari  kita  syukuri  anugerah
           Hyang Tunggal ini, Putri."
               Kedua  orang  itu  pun  mengucap  syukur,  telah  diberi  taman  yang
           indah. Bunga-bunga beraneka ragam tengah bermekaran. Harum mewangi
           aromanya.
               "Apa namanya Dewa?"
               "Bagusnya apa?" tanya Dewaputra.
               "Terserahlah."
               "Bagaimana kalau Taman Jomantara, Putri."
               "Ya...aku setuju saja."
               Akhirnya  taman  itu  diberi  nama  Taman  Jomantara.  Putri
           Lenggangkancana  sangat  takjub  akan  hal  itu.  Ia  mulai  mengagumi
           Dewaputra.








                                          15
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26