Page 57 - Keajaiban Sumur Tujuh
P. 57
sebabnya Dewaputra terbang ke atas taman.
Putri Lenggangkancana kebingungan sebab setelah keliling taman, ia
tidak menemukan suaminya. Mau berteriak memanggil-manggil suaminya
takut kedengaran oleh orang yang merusak tamannya. Mau diam saja, ia
tidak berani. Di sisi lain, bianglala itu sangat menarik perhatiaannya. Putri
Lenggangkancana kembali lagi ke tepi kolam. Ia geregetan, ingin benar
segera mengetahui orang yang berani merusak taman kesayangannya itu.
"Ayo, kejar aku!" kata bidadari yang satu pada yang lainnya.
"Nyelamnya, jangan dalam-dalam. Aku ’kan tak bisa melihat kamu,"
jawab bidadari yang satunya lagi.
"Awas kamu," kata bidadari yang satunya sambil menyirat-nyiratkan
air pada kakak-kakaknya.
Mereka tertawa girang dan sangat riuh. Membuat suasana di kolam
renang sangat meriah.
Sampai di tepi kolam, Putri Lenggangkancana tertegun. Nyi Putri
mendengar suara wanita yang tengah bersenda gurau di kolam. Jantungnya
langsung berdebar-debar. "Jangan-jangan suamiku...? Ah, tidak...tidak
mungkin. Ia seorang laki-laki yang baik," gumamnya.
Perlahan-lahan, Putri Lenggangkancana lebih mendekati tepi kolam
dan makin dekat. Semakin dekat. Akhirnya, makin jelaslah kedengaran
suara senda gurau para wanita di kolam itu. Nyi Putri mengintip di balik
semak-semak, dekat rimbunan bunga. Ia dapat melihat segala sesuatu
dengan jelas apa yang tengah terjadi di kolamnya.
"Oh..." katanya sambil menutup mulutnya, "Ini pasti yang disebut
bidadari. Ya, Hyang Tunggal ...betapa cantiknya mereka. Perempuan
tercantik pun di dunia ini tak bisa menandingi kecantikan mereka,"
gumamnya seorang diri.
Putri Lenggangkancana dengan jelas dapat melihat tujuh orang
bidadari beramai-ramai mandi di kolam itu, bersendau-gurau, dan
51