Page 11 - Cerita Penamaan Pulau matang
P. 11

istana. Mereka bersantap siang bersama di ruang
                 makan.  Beberapa  saat  kemudian,  masuklah

                 sesosok tampan dan memesona dengan kain
                 pelekat dan keris emas di pinggang bagian depan.

                 Dengan gagah ia berjalan menuju singgasana.
                      Selain kain pelekat yang menghias

                 pinggangnya, butang emas dan kalung emas
                 melengkapi penampilan pakaian kebesarannya.

                 Selendang kebesaran kesultanan berwana putih
                 dengan hiasan keemasan di pinggirannya juga

                 melingkar dari pundak hingga ke pinggangnya.
                 Tanjak keemasan sebagai mahkota yang bertakhta

                 di kepala menambah gagah penampilan sang
                 penguasa.

                      Wajah yang dihiasi bulu-bulu tipis di atas
                 bibirnya itu tersenyum dengan senyum yang

                 membuat hati setiap yang melihatnya menjadi
                 teduh. Sang pemilik senyuman duduk di kursinya

                 lalu mengelus perutnya yang kekenyangan.
                 Santapan  yang lezat siang itu telah memulihkan






                                          3
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16