Page 25 - Cerita Penamaan Pulau matang
P. 25

bibirnya. Dengan suaranya yang keras, si pemilik
                 kumis garang itu tertawa keras.

                      “Hahahahahaha… oh, rupanya ada pesta
                 meriah di istana mewah ini, ya…? Mengapa aku

                 tidak diundang? Biarlah! Tentu pesta ini akan
                 segera berakhir, bukan?” kata pemuda itu seraya

                 mengambil dengan kasar satu demi satu makanan
                 yang terhidang di atas meja.

                      Tanpa dikomando, semua gerombolan yang
                 berdiri di belakang pemuda itu berhamburan

                 menghampiri meja hindangan, mengoyak-ngoyak
                 hiasan dipanggung dan menendang-nendang

                 peralatan dan kursi-kursi. Sang pemimpin lalu
                 berkata, “Ayo, Kawan-Kawan, makan semua

                 hidangan mewah yang jarang kita nikmati ini. Esok
                 kita melaut lagi. Mana ada yang akan memasak

                 makanan sesedap ini di laut.”
                      Sekawanan itu saling berpandangan, lalu

                 dengan sigap menghampiri meja dan menjamah
                 satu per satu hidangan dengan sangat kasar.






                                          17
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30