Page 34 - Cerita Penamaan Pulau matang
P. 34

Aku tidak peduli. Mereka juga akan mati saat aku
                 adu tatkala sudah tidak ada lagi rakyat biasa yang

                 bisa aku jadikan mainan,“ kata Pendekar Keras.
                      Suara  itu  membuat  orang  disekitar

                 menghentikan segala aktivitas mereka. Mereka
                 sejenak tertegun dan berusaha menangkap dan

                 memaknai apa yang baru saja mereka dengar.
                      Salah satu dari mereka yang agaknya mulai

                 mabuk berkata, “Gila kau, Keras! Kau jadikan
                 anak buahmu tameng rupanya. Kau berbuat jahat,

                 tetapi kau biarkan anak buahmu menderita.”
                      “Heeeeh, kalau kau tak suka… menyingkirlah

                 jauh-jauh dari hadapanku….Memangnya kau
                 takut mati, haaah? Phuih…!” kata Pendekar Keras

                 lagi sambil meludah.
                      “Kau  tak  sekejam  itu  dengan  saya  ‘kan,

                 Keras? Saya nih sahabat sepermainanmu sejak
                 kanak-kanak,” jawab kawannya yang tadi.

                      “Mungkin juga… hahahahahahah. Bergurau
                 aku itu. Manalah aku tak kesal, amarahku tak






                                          26
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39