Page 35 - Cerita Penamaan Pulau matang
P. 35

memuncak,  hatiku  tak  terbakar,  jiwaku  tak
                 memberontak… menghadapi kenyataan ini,

                 kenyataan bahwa aku ini ditentang dan dianggap
                 rendah oleh kerajaan.”

                      “Akan saya lawan mereka bila-bila.
                 Tunggulah kesaktian kerisku ini  yang akan

                 mencabik-cabik isi perut prajurit dan tentu saja
                 Sultan Badrul Alamsyah yang kini berkuasa.

                 Hahahahahaah...,” katanya diiringi tawa yang
                 bergemuruh.

                      “Hmm… sebaiknya kita atur siasat agar
                 penduduk negeri ini tidak menganggap enteng

                 kita dan agar mereka memberikan kebutuhan
                 harian yang kita minta,” kata yang termuda di

                 antara mereka.
                      “Weei… rupanya ada pun yang cerdas

                 di sini hah… ya…ya…ya… akan aku pikirkan
                 kejahatan apa lagi yang boleh kita lakukan untuk

                 membungkam prajurit-prajurit bodoh dan rakyat
                 jelata itu,” ujar Pendekar Keras.






                                          27
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40