Page 37 - Cerita Penamaan Pulau matang
P. 37

tampah berisi aneka kue menyusuri jalan desa.

                 Seorang kakek tua berjalan tertatih-tatih dengan
                 tongkat di tangannya. Di sudut sebuah rumah

                 berhalaman besar beberapa orang pemuda sedang
                 sibuk memotong-motong kayu untuk dijadikan kayu

                 bakar. Beberapa pemuda lainnya sibuk membelah
                 kelapa dan memarutnya.

                      Penduduk kampung melakukan aktivitas rutin
                 pada pagi hari yang cerah itu seperti biasanya.

                 Tidak  ada  tanda-tanda  yang  menunjukkan
                 kekhawatiran bahwa peristiwa beberapa malam

                 di pesta akan berlanjut di desa yang tenang itu.
                      Namun, yang tampak oleh mata bukan keadaan

                 yang sebenarnya. Kondisi keseharian penduduk tak
                 seperti biasanya sejak peristiwa di pesta itu. Mereka

                 takut melakukan aktivitas, baik di laut maupun di
                 pasar, apalagi setelah mendengar kalau pendekar

                 yang berbuat rusuh di pesta tempo hari memiliki
                 hobi  yang  tidak  biasa.  Keresahan  masyarakat






                                          29
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42