Page 38 - Cerita Penamaan Pulau matang
P. 38

terhadap kelakuan buruk pendekar itu semakin
                 menjadi-jadi hingga ada beberapa kepala keluarga

                 yang kelaparan karena enggan pergi melaut.
                 Suasana pasar juga tampak sepi karena banyak

                 pedagang yang tak berdagang lantaran takut dan
                 cemas apabila bertemu dengan pendekar kejam itu.

                      Hanya beberapa orang yang terlihat itulah
                 yang melakukan aktivitas keseharian mereka, tetapi

                 semua dilakukan dengan hati yang was-was. Mereka
                 sebenarnya khawatir, tetapi kebutuhan hidup

                 memaksa mereka tetap keluar rumah. Suasana
                 yang berbeda itu pun hanya berlangsung sampai

                 hari menjelang sore.
                      Ketika kegelapan sudah menutupi desa, tak ada

                 satu pun penduduk yang berada di ruang terbuka.
                 Mereka kadang berkumpul di rumah seorang warga

                 atau di warung kopi sambil berbincang tentang
                 kelakuan Pendekar Keras. Rasa penasaran warga

                 tentang asal mula kehadiran Pendekar Keras dan
                 kelakuannya di pesta tempo hari itu membuat






                                          30
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43