Page 62 - Cerita Penamaan Pulau matang
P. 62
bermain sejak kanak-kanak,” kata Encik Kadir
berusaha menghindari petarungan yang akan
segera berlangsung.
Encik Kasim sangat gelisah. Ia ingin
meminta toleransi kebaikan agar ia dan Encik
Kadir tak harus berkelahi. Keringat bercucuran
di keningnya. Dengan suara sedikit tertahan
ia berkata, “Ya, kami tak sanggup bertengkar,
apalagi saling melukai sesama, Pendekar. Kami
sudah selayaknya saudara.”
“Haish, banyak cakap pula engkau. Jadi
hendak engkau tentang maksudku ini, ya?”
kata Pendekar Keras dengan mata melotot
seperti hendak keluar dari kelopaknya. Ia pun
mengeluarkan keris sakti dari sarungnya, lalu
mengarahkannya ke perut Encik Kasim.
“Tengok baik-baik keris ini sebelum
menghujam engkau karena berani melawan
perintahku, Encik Kasim!” ujar Pendekar Keras
dengan suara lantang membuat suasana semakin
54