Page 67 - Cerita Penamaan Pulau matang
P. 67

sementara ia sendiri bertangan kosong.
                 Nyalinya pun ciut. Ia berniat hendak mengambil

                 langkah seribu. Namun, Pendekar Penantang
                 menahannya.

                      Tubuhnya  bergetar,  peluh  membasahi
                 seluruh badannya. Ia sangat takut Pendekar

                 Penantang  akan  menyakitinya.  Lalu,  ia  pun
                 bersimpuh dan meminta maaf.

                      “Tuanku… ampunilah saya ini. Gemetar
                 badan  saya.  Entah  mengapa  pula  melihat

                 kehebatan Tuanku yang sungguh luar biasa,
                 kecil rasanya badan ini. Ampun…ampun, tak lagi-

                 lagi saya bersikap macam lampau-lampau dan
                 angkuh karena ternyata ada yang lebih perkasa.”

                      Pendekar  Keras  menunduk  tak  berani
                 bertatap mata dengan Pendekar Penantang.

                 Pendekar Penantang sangat baik hati, ia pun
                 tak  biasa  menyakiti  orang  lain  meskipun  ia

                 merasa Pendekar Keras sudah berbuat hal
                 yang sungguh keterlaluan. Tanpa di duga, ia






                                          59
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72