Page 20 - Cerita Meriam Tegak
P. 20
saja. Namun, karena terletak di dalam
pekarangan rumah, meriam itu sering
membuat Encik Walek repot dan terganggu
saat membersihkan pekarangan rumahnya.
“Pak!” Encik Walek memanggil
suaminya. “Bagaimana kalau meriam
itu kita pindahkan saja? ‘Kan sudah
tidak dipakai lagi. Sayang, pekarangan
kita berkurang kecantikannya karena
meriam itu, Pak. Ibu pun jadi susah mau
membersihkan pekarangan. Ayam-ayam
pun suka bermain di bawah meriam itu,
Pak. Repot ibu dbuatnya, Pak,” bujuk Encik
Walek kepada suaminya.
11