Page 27 - Cerita Meriam Tegak
P. 27

cukup lama berpikir, akhirnya Encik Nuh


              mengambil sebuah keputusan.

                  “Baiklah,  Bu.  Besok sepulang dari


              melaut Bapak pindahkan meriam itu,” kata


              Encik Nuh kepada istrinya.


                  Keesokan harinya, sebagaimana janji


              Encik Nuh  kepada  istrinya,  sepulang


              dari  melaut  Encik  Nuh  mencoba  untuk


              memindahkan meriam itu. Karena meriam


              itu  kecil, Encik Nuh berpikir bahwa  dia


              dapat  mengangkat  meriam  itu  sendiri.

              Oleh karena itu, dia tidak meminta bantuan


              tetangganya.  Terlebih lagi, Encik Nuh


              sadar  bahwa  di mata  para  tetangganya


              dia dianggap memiliki ilmu kebatinan yang




                                          18
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32