Page 52 - Cerita Meriam Tegak
P. 52

meriam itu sehingga meletakkan meriam


               itu dengan posisi seperti itu.

                    “Ternyata  saya  bisa  menjadi  sekuat


               ini.  Memang  betul  cendawan  itu  punya


               kesaktian. Saya yang lemah ini bisa juga


               akhirnya mengangkat meriam yang berat


               itu,” kata Encik Walek.


                    Setelah selesai memindahkan meriam


               itu, Encik Walek pulang ke rumahnya, lalu


               melaksanakan aktivitas seperti biasanya.


               Tidak lama kemudian, suaminya pulang dan

               terheran-heran mengetahui meriam sudah


               tidak ada di pekarangan rumah.


                    “Ibu...  Ibu...  Di  mana  meriamnya?”


               tanya Encik Nuh.




                                          43
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57