Page 13 - Cerita Kesatria yang Rendah Hati
P. 13

“Bukankah  kau  lihat  sendiri,  perempuan  tadi sungguh  cantik.  Mana

                  mungkin ada perempuan cantik di dalam hutan seperti ini?” Legi bersikeras.

                  “Heh, tapi  engkau  juga  lihat  sendiri,  perempuan  tadi  berlari  tunggang-

                  langgang  meninggalkan  kita  bukan?  Perempuan  itu  tidak  serta-merta

                  menghilang bagaikan siluman! Ia adalah manusia dan sekarang pasti sedang

                  pergi mencari bantuan,” lanjut Lega.

                         “Lagi pula, ini, ini peralatan rajut miliknya!” Lega menunjuk peralatan

                   rajut milik Dewi kadarningrum yang jatuh berserakan di bawah pohon.

                         “Mana ada siluman merajut?” Lega kesal.

                         “Yang  aku  pikirkan  adalah,  jangan-jangan  perempuan  tadi  pergi

                   memanggil bala bantuan dan sebentar lagi kita akan ditangkapnya!” imbuh

                   Lega.

                         Mendengar ucapan Lega, Legi hanya mengangguk-angguk seperti orang

                  yang kebingungan sekaligus ketakutan.

                         “Hei,  kenapa  engkau  ini?  Apakah  kau  ingin  mengikuti  ke  mana

                  perempuan tadi berlari? Kalau begitu, ayo!” seru Lega mengajak Legi mencari

                  perempuan tadi.

                         Namun, Legi menggelengkan kepalanya. Rupanya, ia menolak.

                         “Tidak ... tidak usah. Aku ... aku ... aku hanya merasa kita berada di

                  sebuah tempat yang ... yang ...,” Legi melihat sekelilingnya.

                         “Hei, ini masih pagi hari, belum malam hari! Lihatlah, sinar matahari

                  pun menembus pohon buah-buahan ini! Apa yang kautakutkan?”

                         Lega tampak tidak suka dengan sikap saudaranya itu.

                         “Sudah, ayo kita cari saja jalan keluar dari tempat ini!” ajak Lega.

                         “Ya, ya, baiklah. Lebih baik kita keluar segera dari tempat ini,”  jawab

                  Legi.












                                                           7
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18