Page 17 - Cerita Kesatria yang Rendah Hati
P. 17

Sebagai  raja,  kewibawaannya  tentu  sangatlah  penting.  Kewibawaan

                  itu didukung oleh banyak hal. Di samping kewibawaan dari sisi kepribadian

                  yang  mampu  mengendalikan  pemerintahan dengan  baik  dan  adil,  ada  pula

                  kewibawaan dari sisi yang lain. Oleh karena itu, raja bermaksud membangun

                  kewibawaannya  dari  sisi kemampuannya  yang lain,  seperti  mengendalikan

                  atau memerintah “penjaga”-nya yang tidak berwujud manusia, tetapi seekor

                  harimau.

                         “Harimau putih, Paduka?” Legi memastikan. Lega segera menyenggol

                  lengan Legi dengan sikunya, mengisyaratkan agar diam menunggu raja selesai

                  menyebutkan dua persyaratan tersebut. Legi pun mengangguk.

                         “Kemudian, syarat kedua,” lanjut raja tanpa menghiraukan pertanyaan

                  Legi, “Bambang Widyaka juga harus dapat membuat terowongan bawah tanah

                  yang menghubungkan Kerajaan Alis-Alis dengan Sendang Beji yang terletak

                  di wilayah Kerajaan Ngrawa.” Raja Jaya Widarba menyebutkan persyaratan

                  kedua.

                         Persyaratan  kedua  itu  sesungguhnya  merupakan  bagian  dari  usaha

                  sang raja memajukan wilayahnya dan membantu rakyatnya. Ia bermaksud

                  memajukan sisi perekonomian dan kesejahteraan rakyatnya dengan adanya

                  terowongan yang menghubungkan Kerajaan Alis-Alis dan kerajaan tetangga,

                  yaitu Kerajaan Ngrawa.

                         Mendengar  dua  persyaratan  yang  tidak  ringan  itu,  Lega  dan  Legi

                  sebenarnya  khawatir  tuannya  tidak  akan  sanggup. Mencari  harimau  putih

                  sungguh sangat sulit. Mereka membayangkan Gusti Bambang Widyaka harus

                  menyeruak  masuk  ke  dalam  hutan  yang  lebat  dan  berjuang  menghadapi

                  marabahaya  yang  menghadang.  Belum  lagi, betapa  sulitnya  menjinakkan

                  harimau  buas,  apalagi  melatihnya  agar  hanya  mau  memenuhi  permintaan

                  raja.  Di  tambah  lagi,  Gusti  Bambang  Widyaka  masih  harus  mengerahkan









                                                          11
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22