Page 45 - Cerita Kesatria yang Rendah Hati
P. 45
“Paduka Raja tidak perlu khawatir, mudah-mudahan hamba dapat
membantu mewujudkan harapan Paduka,” kata Bambang Widyaka berusaha
meyakinkan hati raja.
“Benarkah? Apakah engkau sanggup?” tanya Sang Raja.
Dengan takzim, Bambang Widyaka yang rendah hati itu menyanggupi.
”Hamba akan mencobanya. Mudah-mudahan hamba berhasil memenuhi
permintaan Paduka yang berarti sebenarnya menyelamatkan rakyat Paduka
pula.”
“Hmm, engkau ternyata seorang pemuda yang luhur dan tidak mudah
menyerah. Bahkan, engkau tidak membawa peralatan dan orang-orang yang
akan membantu menggali terowongan tersebut,” kata raja.
Rupanya, raja merasa ingin tahu cara Bambang Widyaka menggali
terowongan yang jaraknya tidaklah pendek itu. Sementara, dilihatnya Bambang
Widyaka sama sekali tidak membawa pasukan yang akan membantunya. Yang
ada hanya seekor buaya putih yang sejak tadi setia menemani berdiri di dekat
kaki Bambang Widyaka. Raja pun tiba-tiba memandang si buaya putih dengan
rasa curiga.
”Hai, Bambang Widyaka, apakah ... apakah seekor buaya putih itu yang
akan membantumu?” tanya raja tak bisa menyembunyikan kecurigaannya.
Bambang Widyaka mengangguk mengiyakan.
“Benar sekali, Paduka Raja,” ujarnya, “Buaya putih sahabat hamba
inilah yang akan menolong kita semua menggali terowongan nanti.”
Kini makin yakinlah Raja Jaya Widarba bahwa orang yang ada di
hadapannya ini bukanlah sembarang orang. Ia memiliki kesaktian atau ilmu
yang mumpuni.
39