Page 48 - Cerita Kesatria yang Rendah Hati
P. 48

anak-anak kehilangan ayahnya dan para istri mendapati suaminya cedera.

                  Hingga hari itu harapan semua rakyat Kerajaan Alis-Alis bersandar di bahu

                  Gusti Bambang Widyaka dan teman-temannya yang sakti.

                         Setelah  beberapa  saat  penantian  berselang,  terdengarlah  suara

                  gemuruh  dari  dalam  terowongan.  Orang-orang  saling  pandang.  Raja  pun

                  memandang Bambang Widyaka yang diam mengamati pangkal terowongan

                  yang telah ditinggalkan jauh oleh buaya putih.

                         Suara bergemuruh yang mula-mula pelan di kejauhan itu pun makin

                  lama  makin  jelas  mendekat.  Tidak  lama  kemudian  menyemburlah  air  yang

                  berlimpah  dari  pangkal terowongan.  Itulah  pertanda  bahwa  terowongan

                  yang digali oleh buaya putih sahabat Bambang Widyaka benar-benar telah

                  menembus Sendang Beji di Kerajaan Ngrawa.

                         Raja  dan  semua  yang  menyaksikan  peristiwa  itu  sontak  tertegun

                  melihat air yang tiba-tiba meluap pertanda terowongan telah berhasil digali

                  oleh  seekor  buaya  putih.  Sungguh,  hingga  puluhan  tahun  rakyat  menanti,

                  terowongan  itu  tak  kunjung  terwujud.  Namun,  kini  berkat  bantuan  Gusti

                  Bambang Widyaka dengan buaya putihnya, bahkan tidak sampai satu hari,

                  terowongan itu pun terwujud meski masih berupa cikal bakalnya.

                         “Ampun, Paduka Raja,” tegur Bambang kepada Raja Jaya Widarba.

                         Raja Jaya Widarba terkejut mendengar teguran Bambang Widyaka.

                         “Ya ... ya ..., Nak?” sahut raja agak terbata-bata.

                         “Paduka  raja  telah  menyaksikan  sendiri,  dengan  adanya  semburan

                  air tadi, berarti terowongan itu telah menembus Sendang Beji di Kerajaan

                  Ngrawa,” kata Bambang Widyaka.

                         “Oleh karena itu, berarti syarat kedua yang Paduka ajukan telah hamba

                  penuhi,” lanjut Bambang Widyaka.












                                                          42
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53