Page 50 - Cerita Kesatria yang Rendah Hati
P. 50

***





                                 Pembebasan Lega dan Legi















                         Sementara itu, di dalam ruangan bawah tanah yang mewah itu, seperti

                  biasa  setiap hari,  di meja  selalu  tersaji  buah-buahan  sebagai  hidangan

                  selingan. Raja memang tidak tanggung-tanggung memberikan pelayanan yang

                  istimewa kepada para punakawan itu. Meski raja secara pribadi sama sekali

                  tidak  pernah  muncul  menjengguk  mereka,  kesan  dalam  hati  Lega  dan  Legi

                  terhadap sang raja telah berubah. Raja Jaya Widarba yang terkenal tegas

                  itu ternyata memiliki hati yang mulia. Hal itu terbukti dengan perlakuan raja

                  yang istimewa terhadap mereka melalui sajian setiap hari.

                         Sore itu, Lega dan Legi sedang duduk di bagian depan ruangan di kursi

                  yang mewah nan empuk. Mereka sedang membicarakan sesuatu.

                         “Bagaimana kita bisa tahu asal suara itu?” ujar Lega

                         “Ya, jendela ruangan ini tidak tembus keluar istana sehingga kita tidak

                  tahu apa yang terjadi di luar sana,” sahut Legi.

                         Rupanya percakapan mereka adalah mengenai suara bergemuruh yang

                  baru saja mereka dengar.

                         “Akan tetapi, aku yakin, suara gemuruh tadi bukan pertanda bencana,”

                         “O, ya? Mengapa engkau begitu yakin?”

                         “Tentu saja! Meskipun getaran itu kuat, ruangan ini tidak runtuh ...,”











                                                          44
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55