Page 55 - Cerita Kesatria yang Rendah Hati
P. 55

Pertemuan dan Perjodohan














                         Di pintu ruang singgasana raja, kini Lega dan Legi telah berdiri. Setelah

                  dipersilakan masuk oleh dua pengawal yang menjaga pintu tersebut, mereka

                  pun berjalan perlahan menuju ke hadapan raja dan Gusti Bambang Widyaka

                  dengan  wajah  berbinar-binar  bahagia.  Setelah  menunggu  berhari-hari,

                  akhirnya mereka dibebaskan juga.

                         Setelah mengajukan sembah, mereka pun duduk bersimpuh di hadapan

                  raja.

                         “Nah, Lega dan Legi, Tuanmu, Bambang Widyaka telah datang kemari.”

                  Raja Jaya Widarba menyambut kedatangan Lega dan Legi. “Lihatlah, ia tidak

                  datang dengan tangan kosong. Ia telah berhasil memenuhi dua persyaratan

                  yang aku ajukan tempo hari itu,” lanjut raja lagi.

                         Mendengar perkataan raja, baik Lega maupun Legi sudah tidak sabar

                  ingin meluapkan segala perasaan gembira mereka.

                         “Ampun, Paduka Raja ...,” kata Lega dan Legi bersamaan.

                         Mereka pun saling pandang. Kegembiraan itu sampai-sampai membuat

                  mereka berbicara secara bersamaan. Melihat ekspresi kedua punakawannya

                  itu, serta merta raja yang duduk di singgasana dan juga Bambang Widyaka

                  yang duduk di sebelah Lega dan Legi pun tersenyum. Senyuman itu seolah

                  pertanda bahwa mereka memahami isi hati dan perasaan Lega dan Legi.









                                                          49
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60