Page 64 - Cerita Kesatria yang Rendah Hati
P. 64

“Baiklah,  Paduka  Raja,  jika  memang  itu  adalah  amanah  menuju

                  kebaikan, hamba akan terima dan jalani,” sahut Bambang Widyaka.

                         Raja pun tersenyum dan mengangguk. Bersamaan dengan itu masuklah

                  ke dalam istana seorang perempuan yang cantik jelita. Perawakannya yang

                  tinggi  semampai  dengan  tubuh  yang  sedang,  tidak  terlalu  kurus  dan  tidak

                  pula terlalu gemuk. Kulitnya halus dan bersih kuning langsat, pipinya merah

                  segar  merona,  hidungnya  mancung  tinggi, alisnya  hitam  mengukir  indah,

                  matanya bening, dan bibirnya merah asli. Semua itu dipadu dengan rambutnya

                  yang hitam terurai indah. Dengan balutan pakaian keputren kerajaan yang

                  berwarna keemasan, sungguh tampak kecantikan perempuan itu, sempurna

                  dan sangat alami. Perempuan itulah yang dahulu bertemu dengan Lega dan

                  Legi di keputren. Tidak salah lagi, ia adalah Dewi Kadarningrum. Lega dan

                  Legi masih mengingatnya. Kedua punakawan itu segera menyenggol lengan

                  Bambang  Widyaka  yang  duduk  di dekat  mereka.  Gusti  Bambang  Widyaka

                  tampak terkejut melihat kedatangan Dewi Kadarningrum.

                         Dewi Kadarningrum mengangguk dan tersenyum sopan kepada semua

                  yang hadir di ruangan itu. Sejenak ia menghaturkan sembah kepada raja dan

                  selanjutnya, ia pun duduk bersimpuh di sisi permaisuri raja.

                         “Nah, Bambang  Widyaka,  di hadapanmu telah  duduk Dewi

                  Kadarningrum, adik kandungku,” raja membuka percakapan.

                         Hati Gusti Bambang Widyaka tiba-tiba berdegup kencang. Bukan saja

                  karena  melihat  kecantikan  Dewi  Kadarningrum,  melainkan  juga  karena  ia

                  merasa amanah yang akan ia terima dari sang raja pasti merupakan amanah

                  yang besar.

                         “Dewi Kadarningrum inilah yang dahulu pertama kali bertemu dengan

                  Lega dan Legi di keputren,” raja melanjutkan.












                                                          58
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69