Page 8 - Cerita Kesatria yang Rendah Hati
P. 8

Bambang Widyaka adalah anak seorang resi yang sakti mandraguna.

                  Sebagaimana  bimbingan  ayahandanya,  Resi  Jati  Pitutur,  kebiasaan

                  bertapa telah dilakukannya untuk mengasah ilmu kanoragan dan mencapai

                  kesempurnaan hidup.

                         Sementara Gusti Bambang Widyaka melakukan pertapaan, Lega dan

                  Legi melanjutkan perjalanan untuk berburu rusa dan mencari buah-buahan di

                  sekitar pertapaan untuk persediaan bekal makanan mereka. Perjalanan Lega

                  dan Legi berburu rusa dan mencari buah-buahan tanpa sengaja mengantarkan

                  mereka hingga masuk ke dalam keputren Kerajaan Alis-Alis. Pohon-pohon yang

                  rindang di halaman belakang keputren memang masih menampakkan situasi

                  hutan sehingga Lega dan Legi tidak menyadari bahwa mereka sesungguhnya

                  telah tersesat masuk ke dalam keputren tersebut.

                         Di dalam keputren, di antara pohon-pohon yang rindang, tampaklah

                  seorang perempuan cantik jelita sedang duduk sendirian. Angin yang sepoi-

                  sepoi membuai lembut rambutnya yang panjang dan terurai indah. Perempuan

                  itu terlihat menunduk, dengan tekun ia merajut sebuah selendang. Benang

                  rajut  berwarna  putih  tergulung  rapi  di sampingnya.  Perempuan  cantik  itu

                  bernama Dewi Kadarningrum. Ia termasuk kerabat istana sehingga sehari-

                  harinya ia tinggal di keputren.

                         Kehadiran Lega dan Legi di dalam keputren sama sekali tidak diketahui

                  oleh  Dewi  Kadarningrum.  Gemerisik  bunyi  dedaunan  yang  tertiup  angin

                  menyerukan suara langkah kaki Lega dan Legi sehingga tak terdengar oleh

                  telinganya.  Sebaliknya, Lega dan Legi justru telah melihat Dewi Kadarningrum

                  dari kejauhan. Mereka tidak menyangka melihat sosok seorang perempuan

                  yang  cantik  jelita  sedang  duduk  sendiri  di  dalam  hutan.  Mereka  was-was,















                                                           2
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13