Page 14 - Ketut Bagus
P. 14

4

                  Salat pun dimulai dengan barisan yang teratur rapi, rapat dan
            lurus saling menyentuh bahu masing-masing jemaah.

                  Masjid  tersebut  tidak  terlalu  besar.  Hanya  bertingkat  dua.
            Tingkat satu untuk salat dan tingkat dua untuk belajar mengaji bagi
            anak-anak.  Hiasan-hiasan  kaligrafi  di  dinding-dinding  mesjid

            menambah keindahan mesjid tersebut.
                  Salat  diakhiri  dengan  salam. I  Ketut  Bagus,  I  Nengah  Dwi,  I
            Nyoman  Tri,  dan  I  Wayan  Eka  tidak  langsung  pulang.  Mereka

            belajar  mengaji  di  ruangan  tingkat  dua.  Setiap  Jumat  pelajaran
            mereka adalah nabi-nabi.

                  Anak-anak duduk dengan teratur. Seorang lelaki dengan baju
            koko  lengan  panjang,  tubuhnya  yang  tinggi  dengan  kaca-mata
            minus  dan  kopiah  di  kepalanya,  memimpin  doa  belajar.  Orang-

            orang biasa memanggilnya Ustad I Dewa Resi.
                  "Hari ini bapak akan bercerita tentang kisah Nabi Ibrahim a.s."

            kata ustad I Dewa Resi memulai ceritanya.

                                          0OO00


                    Adalah  seorang  raja  yang  zalim  dan  kejam  bernama  Raja

            Namrud.  Raja  Namrud  memerintahkan  seluruh  pengawalnya  agar
            membunuh bayi laki-laki dan membiarkan bayi perempuan. Namrud
            melakukan  demikian  karena  ia  takut  kerajaannya  ada  yang

            menggantikannya.  la  ingin  menjadi  raja  dan  berkuasa  sepanjang
            zaman.
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19