Page 31 - Ketut Bagus
P. 31
21
yang tidak mungkin didapat di sini kecuali di kota."
"Baiklah," jawab I Wayan Eka merasa bersalah.
“Tapi jangan mencari semua, Tri jaga tenda!" lanjut I Wayan
Eka.
Mereka bertiga mencari pencuri makanan, tiba-tiba mereka
mendengar suara seruling anak gembala, kemudian berganti
dengan nyanyian.
"Aku mendongak ke langit hanya langit biru, tidak kulihat
Engkau... Aku tunduk ke bumi, hanya rumput hijau, tidak kulihat
Engkau..."
Kemudian nyanyian itu berhenti. I Ketut Bagus, I Wayan Eka.
dan I Nengah Dwi berjalan ke arah tersebut. Di conon akasia yang
rimbun tampak seorang anak gembala dengan topi pandan
menutupi rambutnya yang agak panjang dan badannya yang tinggi
dan kuat. Dia tengah duduk sambil menikmati makanannya dan
mengamati ternaknya di padang rumput nan hijau. Di tangan
kanannya ada makanan, di tangan kirinya ada seruling, di
sampingnya ada bungkusan bekas makanan.
"Hei," sapa I Ketut Bagus kepada anak gembala tersebut
sambil matanya melirik kepada bungkusan dan makanan yang ada
pada anak gembala tersebut, "kamu mencuri makanan ini dari
tenda kami, ya?"
"Apa kabar kawan-kawan yang baru," kata anak gembala
tersebut ramah, "rupanya kalian dari kota ya, baju kalian bagus-
bagus deh," kata anak gembala tersebut sambil berdiri dan