Page 35 - Ketut Bagus
P. 35
25
"Aku sampai duluan," Bagas mengacungkan jarinya.
"Mana Bagus?" I Wayan Eka dan I Nyoman Tri saling
berpandangan.
"Dia jauh tertinggal di belakang," jawab Bagas.
Beberapa saat kemudian I Ketut Bagus muncul dengan wajah
yang lelah.
"Aku capek... aku capek."
"Gimana sih, di kandang sendiri kalah, di kandang lawan
kalah," ejek I Wayan Eka.
"Bagus, kamu kalah," I Nengah Dwi tiba-tiba muncul sambil
tertawa.
"Habis dia kuat, lihat saja otot-ototnya kekar, habis biasa
hidup alam ini sih," I Ketut Bagus tersipu-sipu malu.

