Page 36 - Ketut Bagus
P. 36
26
5. BERDAMAI
sejuk.
S
ejak pagi matahari bersembunyi cli balik awan. Angin
yang bertiup semilir menambah suasana semakin
Keringat
pun
mereka
mengalir
masih
membasahi tubuh. Balap lari itu menguras tenaga Bagas dan I
Ketut Bagus.
Tiba-tiba I Ketut Bagus mengulurkan tangannya ke-pada
Bagas yang saat itu tampak bengong.
"Maafkan aku, kami ikhlas atas makanan yang kamu ambil," I
Ketut Bagus tersipu-sipu.
"Akulah yang seharusnya minta maaf," Bagas mem-balas
uluran tangan dan merangkulnya.
Ada perasaan tain ketika I Ketut Bagus dan Bagas saling
berangkulan, seakan-akan mereka adalah dua saudara yang sudah
lama sekali tidak bertemu. Mereka semua saling memaafkan.
Di malam terang bulan, di dekat api unggun mereka saling
bercerita.