Page 37 - Ketut Bagus
P. 37

27

                    "Kami  adalah  kelompok  intelektual  cilik.  Kami  berkemah
            disini  selain  untuk  mengisi  liburan,  juga  menafakurkan  kebesaran

            Tuhan.  Kami  juga  mengadakan  penelitian  mencari  tumbuhan  dan
            hewan  serangga  guna  meleng-laboratorium  kami,"  I  Ketut  Bagus
            memberikan penjelasan

                    "Oh,  menarik  sekali,"  wajah  Bagas  tampak  berseri-seri
            mendengarnya, "bolehkah aku bergabung bersama kalian?"
                     "Boleh,"  jawab  I  Ketut  Bagus  singkat,  "tapi  ada  syaratnya

            pertama  bertakwa  kepada  Tuhan  Yang  Maha  Esa,  kedua  suka
            meneliti  dan  penyelidikan,  ketiga  pandai  di  sekolahnya,  nilai  rata-

            rata minimal 7,5."
                    "Aku... aku suka meneliti dan kata guruku di sekolah aku anak
            yang  paling  pandai,  tapi  aku  tidak  tahu  apakah  aku  bertakwa

            kepada Tuhan  Yang  Maha  Esa  atau  tidak.  Aku sering melakukan
            perbuatan  buruk  karena  terpaksa.  Seperti  mencuri  makanan

            makanan tadi pagi," Bagas tertunduk tampak menyesali diri.
                    "Lupakanlah itu sahabatku," I Ketut Bagus menghibur sambil
            memegang punggung Bagas.

                    “Ketut  Bagus kalau  punya  teman  baru  jangan  lupakan kita
            dong”, kata I Wayan Eka.
                    “Iya. teman lama jangan dilupakan," tambah I Nyoman

                    “Sebenarnya Bagus dan Bagas mirip ya, cuma bedanya

            Bagasa  lebih  kekar  dan  lebih  hitam  karena  biasa  di alam  dan
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42