Page 48 - Ketut Bagus
P. 48

38

                  "Benar,"  kata  I  Wayan  Eka  tiba-tiba,  "jadi  dugaan  atau
            hipotesis kita sementara bahwa wabah penyakit menular itu adalah

            penyakit malaria."
                  "Tapi  kita  perlu  mengujinya  dengan  suatu  eksperimen  untuk
            menunjukkan kebenaran dari dugaan kita," kata I Nyoman Tri.

                  "Baiklah besok kita tugas lagi dengan daerah seperti kemarin,
            dengan eksperimen singkat saja karena khawatir wabah ini semakin
            menjalar.  Selidiki  pula  warga  desa  yang  terkena  wabah  penyakit

            dan yang tidak," kata I Ketut Bagus memberi perintah.
                  "Bagaimana kalau kita mengujinya dengan obat pem-berantas

            wabah itu," kata Bagas memberikan usul.
                  "Boleh juga," I Ketut Bagus merenung sejenak, "Se-andainya
            wabah itu adalah wabah penyakit malaria berarti obatnya adalah pil

            kina.  I  Wayari  Eka  coba  tolong  lihat  di  kotak  obat  kita  ada  tidak
            persediaan pil kina!"

                  "Alhamdulillah,  ada,"  kata  I  Wayan  Eka  sambil  membuka
            kotak  obat,  "tapi  hanya  sepuluh  buah,  sedangkan  yang  terkena
            wabah banyak."

                  "Kita  berikan  yang  lima buah  kepada  adik  Bagas,  yang  lima
            buah lagi kepada anak Pak Lurah," kata I Ketut Bagus.
                  "Mengapa mesti anaknya Pak Lurah?" tanya I Nengah Dwi.

                  "Itu strategi," kata I Ketut Bagus sambil mengetukkan jarinya,
            "Bila  anak  Pak  Lurah  sembuh,  kita  akan  minta  ke-percayaan  Pak
            Lurah  untuk  memberikan  pengarahan  kepada  warga  desa,

            bagaimana  cara  pemberantasan  wabah  penyakit  malaria  ini.  Aku
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53