Page 50 - Ketut Bagus
P. 50
40
“Begini Pak Lurah, kami dari kelompok intelektual kota. Kami
merasa prihatin dengan wabah penyakit yang menimpa warga desa
di sini. Kami bermaksud meminta izin untuk memberikan
pengarahan bagi warga desa untuk pemberantasan wabah ini," kata
I Ketut Bagus.
"Bagaimana aku bisa mempercayai kalian, sedangkan surat
yang kukirimkan ke kota untuk meminta bantuan dokter belum juga
ada balasan?" jawab Pak Lurah.
"Begini Pak, kami juga turut prihatin atas wabah yang juga
menimpa anak Bapak, untuk itu izinkanlah kami menengoknya dan
merawatnya barang dua hari. Jika sembuh, berikanlah kepercayaan
Bapak kepada kami," kata I Wayan Eka.
"Baiklah," jawab Pak Lurah.
Selama dua hari I Ketut Bagus dan I Wayan Eka me-rawat
anak Pak Lurah, yang bernama Wawan yang sebaya dengan I
Ketut Bagus dan I Wayan Eka. I Ketut Bagus dan I Wayan Eka
merawatnya dengan teliti, mengompres kepala-nya, memberikan
makanan yang bergizi, dan tidak lupa memberikan pil kina. Iwan
sangat senang kepada I Ketut Bagus dan I Wayan Eka. Dua hari
kemudian kesehatan Wawan ber-angsur pulih. Pak Lurah dan Bu
Lurah sangat senang dan memberikan kepercayaan kepada
mereka.
Dalam rapat pertanggungjawaban terhadap pengujian
hipotesis, Bagas memberikan laporannya bahwa adiknya semakin
membaik kesehatannya. I Nyoman Tri dan I Nengah Dwi pun