Page 55 - Ketut Bagus
P. 55

45

                  “Nanti  akan  kita  bicarakan,"  jawab  I  Ketut  Bagus  singkat.
            “Rupanya  kamu  betah  tinggal  di  sini  ya,  Komandan?"  tanya  I

            Nyoman Tri.
                  I  Ketut  Bagus  diam  saja.  Wajahnya  tampak  serius.  Begitu
            sampai di kemah, I Ketut Bagus langsung membuka pembicaraan.

                  “Kita  menemukan  masalah  lagi,  yaitu  anak  siapakah  Bagas
            sebenarnya?” kata I Ketut Bagus membuka catatan kecil disakunya.
                  “Lho,  kenapa?  Ya  anak  bapak  dan  ibunya,  yaitu  Ibu  dan

            Bapak I Mangku Engengan," jawab I Nengah Dwi cepat.
                  “Menurut data-data yang aku susun, yaitu orang tuanya tidak

            ada  perhatian  terhadap  kebutuhan  anaknya  dari  masalah  makan
            sampai sekolahnya. Dan yang lebih memperkuat lagi, mereka tidak
            keberatan  anaknya  pergi  ke  kota  dan  berkesan  biasa-biasa  saja.

            Dan,  aku  menyusun  suatu  dugaan  atau  hipotesis  bahwa  Bagas
            bukan anak kandung Ibu dan Bapak I Mangku Engengan.

                  “Aku  jg  berpendapat  demikian,"  kata  I  Nyoman  Tri  Eka
            bersamaan.
                  “Bagaimana  cara  menguji  kebenaran  dari  dugaan  atau

            hipotesisitu?”
                  “Dengan  tes  golongan  darah,”  jawab  I  Ketut  sambil
            menunjukkan ibu jarinya.

                  "Dari tes golongan darah itu kita bisa menyimpulkan apakah
            Bagas  anak  kandung  Ibu  dan  Bapak  I  Mangku  Engengan  atau
            bukan?"
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60