Page 66 - Ketut Bagus
P. 66

56

                  "Papa  dan  Mama  beserta  polisi  berusaha  untuk  mencari  I
            Ketut  Bagas.  N  amun,  sepertinya  perampok  dan  I  Ketut  Bagas

            tersebut hilang bagai ditelan bumi. Hingga kini Mama tidak pernah
            bisa lagi berjumpa dengannya," cerita Mama sambil meneteskan air
            mata.

                  "Sudah  Ma,  jangan  menangis!"  kata  I  Ketut  Bagus  sambil
            mengusap air mata di pipi Mamanya. "Bagus berjanji untuk mencari
            saudara kembar Bagus, Ma."

                  Hari-hari berlalu. Bagas tinggal di rumah I Ketut Bagus bagai
            saudara kandung saja, bersekolah, belajar, dan bermain bersama-

            sama. Terkadang Bagas merasa risi, waktu luangnya tidak diizinkan
            dan tidak digunakan untuk membantu di kebun, mencuci mobil atau
            lainnya.  Bila  berangkat  ke  sekolah,  Mama  mencium  pipi  I  Ketut

            Bagus  dan  juga  Bagas.  Kehadiran  Bagas  membuat  Mama  dan
            Papa  I  Dukuh  Suladri  merasa  anaknya  yang  hilang  itu  telah

            kembali. Keluarga I Dukuh Suladri sangat bahagia.
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71