Page 72 - Ketut Bagus
P. 72
62
itu dibeli dari seorang laki-laki bernama Tapol," kata seorang warga
menjelaskan.
"Pindah ke mana, Pak, Nenek Manik itu?" I Ketut Bagus
memotong pembicaraan.
"Ke Banyuwangi. la menumpang di rumah adiknya," kata
seorang lelaki berumur setengah abad lebih.
"Bisa kami minta alamatnya, Pak?"
"Bisa, saya juga pernah berkunjung ke sana," kata bapak itu
sambil menuliskan alamat dan rute busnya, lalu memberikannya
kepada I Ketut Bagus.
"Bagus, sebaiknya kita pulang saja, orang tuamu pasti
mencarimu," kata Bagas memberikan saran.
"Tidak bisa, nanti setelah dari Banyuwangi dan membawa
saudaraku, baru aku akan pulang," kata I Ketut Bagus sambil
menghitung uang untuk ongkos ke Banyuwangi.
"Tabunganku masih cukup untuk kita ke sana."
Keduanya pergi meninggalkan kota Kediri. Mereka bertolak ke
ujung Pulau Jawa. Setengah hari kemudian sampai mereka di
Banyuwangi dan langsung menuju alamat tempat adik Nenek Manik
tinggal. Hal yang sama dijumpai di kota Banyuwangi dan Kediri,
yaitu sudah banyak per-ubahan karena pembangunan di mana-
mana. Akhirnya, dengan susah payah I Ketut Bagus dan Bagas
berhasil me-nemukan rumah adik Nenek Manik.
"Nenek Manik sudah meninggal. la meninggalkan seorang
anak berumur 3 tahun. Kemudian, anak itu dititipkan pada adiknya