Page 74 - Ketut Bagus
P. 74

64

            Bapak  I  Dukuh  Suladri?"  Bagas  kebingungan  dan  tak  membalas
            pelukan I Ketut Bagus.

                  "I  Nengah  Dwi,  I  Nyoman  Tri,  dan  I  Wayan  Eka  juga  tahu
            kalau  kau  bukan  anak  kandung  Ibu  dan  Bapak  I  Mangku
            Engengan," I Ketut Bagus berkata cepat.

                  "Apa?  Mereka  tahu?  Ini  apa-apaan  sih?"  Bagas  mem-
            belalakkan matanya keheranan.
                  "Masih ingatkah kamu pada golongan darahmu, Bagas? Apa

            golongan darahmu?" tanya I Ketut Bagus.
                  "0," jawab Bagas singkat.

                  "Golongan darah Ibu dan Bapak I Mangku Engengan, B dan
            AB. Dalam ilmu kedokteran, mana mungkin dari golongan darah B
            dan AB melahirkan anak bergolongan darah 0."

                  "Oh...," Bagas terbelalak.
                  "Ayo  kita  pulang  saudaraku!"  ajak  I  Ketut  Bagus  meng-

            gandeng tangan Bagas yang sedang termenung.
                  "Bagus, aku belum yakin, kumohon kita ke desa Bedugul dulu
            untuk meminta keterangan dari Ibu dan Bapak I Mangku Engengan,

            apa  benar  aku  bukan  anaknya.  Kalau  memang  benar,  aku  ingin
            mengucapkan      terima   kasih   kepada    mereka    yang    telah

            mengasuhku," kata Bagas pilu.
                  "Baiklah, demi saudaraku," jawab I Ketut Bagus.
                  "Terima kasih  Bagus, kamu memang  saudaraku  yang  paling

            baik,"  kata  Bagas  sembari  memeluk  I  Ketut  Bagus  dan  I  Ketut
            Bagus membalas pelukannya.
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79