Page 77 - Ketut Bagus
P. 77
67
"Terima kasih, Nak," kata Bapak dan Ibu I Mangku Engengan
bersamaan.
Bagas dan I Ketut Bagus bertolak menuju kota Pegayaman.
Namun, ketika tiba di terminal Penarukan, Bagus kebingungan.
"Bagas, kita kehabisan uang, bagaimana ini uangku sudah
habis buat ongkos," I Ketut Bagus.
"Mana perut lapar lagi."
"Bagaimana ya...," Bagas berpikir mencari jalan keluarnya.
Tiba-tiba sebuah mobil polisi lewat di depan mereka. Ketika
melihat I Ketut Bagus dan Bagas, polisi itu mem-perhatikan sebuah
foto lalu melihat wajah I Ketut Bagus dan Bagas.
"Kalian Ketut Bagus dan Bagas ya... ?" tanya polisi itu.
"lya, Pak, ada apa?" I Ketut Bagus dan Bagas saling
bertatapan kebingungan.
"Ayo ikut!" kata polisi sambil membuka pintu mobil dan
menyuruh I Ketut Bagus dan Bagas masuk.
Mobil menuju jalan beraspal. I Ketut Bagus dan Bagas tampak
kebingunan, di depan kantor polisi mobil berhenti. I Ketut Bagus dan
Bagas turun.
"Ketut Bagus! Bagas!" panggil seorang ibu dan bapak yang
berdiri di depan kantor polisi.
"Mama, Papa," I Ketut Bagus dan Bagas bersamaan.
Mereka berlari dan saling berpelukan. Mama berkali-kali
menghapus air matanya.
"Mama, Bagus sudah menemukan saudara kembar Bagus
kembali," kata I Ketut Bagus bangga.