Page 24 - Cerita Asal Mula Desa Golo Nggelang
P. 24

sehingga  membuat  Taju  keheranan  akan  ceritanya
            tersebut.

                 Setelah bercerita, Meler merasa sedikit lega. Beban
            yang  selama  ini  menutupi  hatinya  sedikit  berkurang.

            Sang  suami,  Taju,  memberikan  dukungan  dan
            menasihati  istrinya,  “Janganlah  engkau  takut  dengan

            mimpi  itu  sebab  belum  tentu  mimpi  itu  akan  menjadi
            kenyataan.  Itu  hanyalah  mimpi  biasa.  Percayalah,

            anak  kita  akan  terlahir  sempurna.  Dia  tidak  cacat.
            Dia  akan  tumbuh  menjadi  anak  yang  sempurna  dan

            akan  membuat  kita  bangga.  Dia  tidak  seperti  yang  di
            gambarkan oleh kakek tua itu.” Taju tetap  menguatkan

            dan meyakinkan hati istrinya
                 Taju  pun  melanjutkan,  “Terima  kasih  sudah

            menceritakan  ini  semua  kepadaku.  Kita  pasti bisa
            melewati semua ini. Itu hanyalah bunga tidur. Jangan

            takut.  Aku  selalu  bersamamu.  Aku  selalu  ada  di
            sampingmu, percayalah.”

                 Meler  hanya  tertunduk,  terdiam,  dan  merasa
            sedih,  sesekali  menganggukkan  kepala  tanda  setuju

            dan  mengerti  akan  semua  yang  dikatakan  suaminya.
            Namun, dalam hatinya, ia ragu, ia tidak yakin dengan

            kata-kata suaminya.




                                          15
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29