Page 29 - Cerita Asal Mula Desa Golo Nggelang
P. 29

perasaan,  percayalah  itu  tidak  akan  terulang  lagi,
            percayalah, Meler.”

                 Taju  kembali melanjutkan  nasihatnya,  “Engkau
            harus  sabar.  Serahkan  semuanya  pada  Dewata  lewat

            doamu.  Dewata  selalu  mendengarkan  doa  umatnya,
            begitu  juga  dengan  doamu  dan  Dewata  senantiasa

            mengabulkannya,” saran suaminya Taju.
                 Setelah  berkata  demikian,  Taju  berpamitan

            ke  ladang  dan  meninggalkan  Meler  seorang  diri  di
            rumah. Akan tetapi, Meler tidak dapat menghilangkan

            kecemasannya  meskipun  suaminya  sudah  menyakin-
            kannya  jika  mimpi  itu  tidak  akan  menjadi  kenyataan.

            Sejak  mimpi  yang  kedua  itu,  Meler  kembali  merasa
            gelisah  dan  kehilangan  semangat  untuk  menjalankan

            kegiatannya.  Dia  hanya  memikirkan  mimpi  tersebut,
            sampai  ia  lupa  makan.  Dia  hanya  menjalankan

            kegiatannya tanpa banyak bicara karena mimpinya itu
            tetap terbayang dalam benaknya.

                 Waktu  berlalu  dengan  cepat.  Dua  tahun  telah
            berlalu  pasangan  suami  istri  ini  menjalani  kehidupan

            mereka  seperti  biasa  tanpa  kehadiran  seorang  anak.
            Taju tetap mencari nafkah dengan mencari kayu bakar

            untuk dijual. Namun, pada akhir tahun selepas musim



                                         20
                                         20
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34