Page 34 - Cerita Asal Mula Desa Golo Nggelang
P. 34

saja.  Biar  aku  yang  akan  menggantikanmu,  Aku yang
            pergi  mencari  kayu  bakar  di  hutan,”  jawab  Meler.

            “Tetaplah berbaring di sana sampai aku kembali dengan
            ramuan-ramuan ini.” Meler menambahkan.

                 Keesokan  harinya,  pagi-pagi  benar  Meler  sudah
            bangun.  Ia  bergegas  menyiapkan  makanan  untuk

            sarapan  pagi  bagi  mereka  dan  beberapa  potong  ubi
            untuk  bekal  selama  di hutan.  Setelah  sarapan  pagi

            dan berpamitan kepada Taju, Meler pun pergi mencari
            kayu  bakar  di hutan  seorang  diri.  Dia  memutuskan

            pergi ke utara ke sebuah lembah yang sudah lama tidak
            dikunjungi. Dia berharap akan mendapatkan kayu bakar

            yang  banyak  untuk  dibawa  pulang.  Perjalanan  yang
            ditemput Meler tidak begitu jauh. Dia tiba di lembah itu

            dengan senyum yang penuh merekah karena didapatinya
            sebatang potong yang tumbang. Dahan dan  rantingnya

            terlihat berwarna kecoklatan yang menandakan bahwa
            kayu itu sudah lama tumbang dan pantas untuk menjadi

            kayu bakar yang bagus. “Aku rasa, ini cukup untuk hari
            ini,” guman Meler dengan bahagia.

                 Ketika  asyik  mengumpulkan  kayu  bakar,  ia
            mendengar suara  bisikan.  Mula-mula suara itu  pelan,

            tetapi lambat laun suara itu makin keras dan terdengar




                                          25
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39