Page 38 - Cerita Asal Mula Desa Golo Nggelang
P. 38

Meler  terbangun  dengan  perasaan  sedih  yang
            kembali mendera hatinya. Ia semakin yakin mimpinya

            akan  menjadi  kenyataan.  Kemudian,  ia  pun  berdoa
            untuk memohon kekuatan. Ia berdoa sambil menangis.

            “Mengapa engkau menangis? Apa yang terjadi, istriku?
            Bukankah  hari  masih  pagi? Engkau pun  baru  saja

            terbangun  dari  tidurmu,”  tanya  suaminya  dengan
            heran.

                 Meler  tetap  menangis  dan  dengan  suara  yang
            terbata-bata  dia  menjawab,  “Aku bermimpi  hal  yang

            sama lagi. Mimpi itu datang lagi. Mimpi yang sama lagi.
            Ini sudah yang ketiga kalinya, suamiku.”

                 Mendengar       tangisan     Meler,    suaminya     pun
            terbangun.  Talu  melihat  istrinya  sedang  berdoa

            sambil menangis. ”Dalam mimpiku kali ini kakek tua itu
            memberitahukan bahwa bulan pertama tahun depan aku

            akan melahirkan seorang anak seperti yang ada dalam
            mimpiku sebelumnya,” jelas istrinya sambil menangis.

                 Taju  pun  terdiam  membisu  ketika  mendengar
            penuturan istrinya. Ia menjadi bingung dengan semua

            yang dialami istrinya itu. Mimpi itu sudah ketiga kali.
            Akan  tetapi,  ia  tidak  dapat  berbuat  apa-apa  untuk







                                          29
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43