Page 44 - Cerita Asal Mula Desa Golo Nggelang
P. 44

sudah saatnya engkau akan melahirkan, Nak?  Di mana
            suamimu?”

                 “Belum  kakek, belum  saatnya  aku  melahirkan,
            sekarang  suami  saya  sedang  mencari  kayu  bakar  di

            hutan,” jawab Meler singkat.
                 Tanpa berkata-kata lagi, kakek tua itu memegangi

            perut Meler, mulut kakek itu seperti sedang membaca
            doa-doa. dan seketika itu lenyaplah semua sakit yang

            dirasakan oleh Meler dan ketakutan akan sosok kakek
            misterius itu. Setelah lama berbincang-bincang, kakek

            itu berpamitan “Baiklah hari sudah mulai senja. Sudah
            saatnya aku kembali. Beristirahatlah, Nak.” Meler pun

            dengan singkat menjawab kakek tua itu, “Terima kasih
            kakek, terima kasih atas bantuanmu. Hati-hati di jalan,

            Kek.”
                 Bulan kesembilan Meler melahirkan seorang anak,

            ia  dibantu  oleh  seorang  dukun  kampung  dan  hanya
            ditemani oleh Taju, suaminya. Proses kelahiran sedikit

            sulit dan lama karena ini adalah pengalaman pertama
            bagi Meler melahirkan seorang anak.

                 Betapa  terkejutnya  pasangan  suami  istri  ini.
            Anak yang baru saja dilahirkan itu sesuai dengan yang

            dimimpikannya. Dengan dibalut oleh kain lampin, bayi




                                          35
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49