Page 48 - Cerita Asal Mula Desa Golo Nggelang
P. 48

Meler dengan suara serak karena menahan tangis
            menjawab, “Tidak suamiku, aku tidak menuduhmu, tapi

            tidak ada seorang pun di rumah ini yang tahu tentang
            uang itu selain engkau dan aku. Jujurlah padaku dalam

            rumah ini  hanya kita  bertiga tidak  mungkin  anak  kita
            Gelang yang melakukannya. Dia masih sangat kecil dan

            tidak mengerti apa-apa.”
                 Taju  dan  Meler  mulai  bertengkar.  Pertengkaran

            mereka  berlanjut  terus-menerus.  Kehidupan  rumah
            tangga  mereka  sekarang  hanya  diwarnai  dengan

            pertengkaran  dan  adu  mulut.  Semua  masalah  kecil
            dapat menjadi besar karena ketidakjujuran Taju. Taju

            pun  mulai  merasa  risih  dan  malu  dengan  keadaan
            anaknya Gelang karena cacat dan tidak seperti anak-

            anak  lain.  Setiap  kali  menjual  kayu  bakar  di pasar,
            orang-orang  selalu  bertanya,  “Siapakah  anak  ini?

            Apakah ini anakmu, Taju?”
                 Taju selalu berbohong dan tidak mengakui bahwa

            Gelang  adalah  anaknya,  anak  yang  begitu  dinanti-
            nantikan selama bertahun-tahun.

                 Waktu  terus  berlalu,  Gelang  telah  berumur  tiga
            belas tahun. Anak itu tumbuh besar. Gelang sangat suka

            berkelana sehingga diusianya yang masih anak-anak, ia




                                          39
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53