Page 56 - Cerita Asal Mula Desa Golo Nggelang
P. 56

Mendengar itu Taju sangat malu dan marah. Taju
            berjanji  akan  menghukum  Gelang  anaknya,  tetapi

            penduduk desa mendesak Taju untuk tidak menghukum
            anaknya,  tetapi  membuang  anak  itu.  Taju  berkata,

            “Tidak, aku tidak akan membuang anak ini. Bagaimana
            pun  dia  adalah  darah  dagingku.  Apa yang  harus  aku

            katakan  kepada  istriku?”    Taju  semakin  terpojok
            dengan tuduhan dan permintaan penduduk desa. Taju

            pun memenuhi tuntutan warga desa untuk membuang
            Gelang anaknya, dengan satu syarat agar warga desa

            tidak menceritakan hal ini kepada istrinya Meler.
                 Menjeleng  malam  mereka  tiba  dirumah.  Meler

            menyambut  mereka  dengan  bertanya,  “Mengapa
            kalian terlambat pulang, ke mana saja kalian?” Tanpa

            berpikir panjang dan dengan alasan yang dibuat-buat
            Taju  menjawab,  “Kami  tadi  menonton  pertunjukan

            sulap di pasar. Gelang anakmu sangat senang sekali.”
            Meler pun tidak menaruh curiga dengan perilaku Taju.

            Ketika malam tiba, Taju mulai menyusun siasat untuk
            membuang Gelang di sebuah hutan yang sangat angker

            dan  banyak  penghuninya.  Hutan  itu  tidak  pernah
            dimasuki  oleh  warga  desa.  Hutan  itu  sangat  ditakuti







                                          47
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61