Page 58 - Cerita Asal Mula Desa Golo Nggelang
P. 58

Sekali  lagi  kakek tua  itu  bertanya,  “Apa  engkau
            yakin  akan  melakukan  hal  ini?  apa  engkau  tidak

            menyesal nantinya?”
                 Tanpa berpikir panjang Taju menganggukan kepala

            tanda  setuju.  Kakek  tua  itu  menyetujui  permintaan
            Taju. Taju disuruhnya untuk memejamkan dan jangan

            membukanya sebelum ada perintah dari kakek tua itu.
                 Gelang yang berdiri dengan Taju sangat ketakutan.

            Dia hanya diam dan menangis mengingat ibunya. Yang
            keluar dari mulutnya hanya kata-kata, “Ibu ... Ibu ....

            aku mau pulang. Aku mohon maaf atas perbuatanku ini.
            Aku berjanji akan  berperilaku  baik.  Aku berjanji  akan

            menjadi anak yang baik. Maaf aku, Ibu.”
                 Namun,  itu  semua  sudah  terlambat.  Dengan

            menggunakan  tongkat  ularnya  yang  bermata  tiga,
            Gelang  pun  dikutuk  menjadi  sebuah  gunung.  Puncak

            gunung itu tidak ditumbuhi satu tanaman pun karena
            kepala  Gelang  botak.  Masyarakat  di  sekitar  gunung

            itu  menyebutnya  dengan  Golo Nggelang yang  berarti
            ’gunung yang aneh‘.

                 Setelah  Gelang  berubah  menjadi  sebuah  gunung,
            kakek tua itu menyuruh Taju untuk membuka matanya.

            “Sekarang bukalah matamu!”




                                          49
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63