Page 62 - Cerita Asal Mula Desa Golo Nggelang
P. 62
seorang anak, tetapi engkau tidak berubah dan
tidak menyadarinya. Engkau tetap berperilaku yang
tidak baik. Gelang anakmu merupakan gambaran
kehidupanmu. Aku sengaja mengirim anak itu kepada
kalian, tetapi engkau Taju tidak menyadarinya dan tidak
mau berubah. Ini adalah karma bagi kalian. Apa yang
kau tanam itu yang nanti akan kau tuai. Engkau tidak
mendidik anakmu dengan baik dan mengarahkan pada
jalan yang benar. Terimalah hukumanmu. Kalian berdua
akan hidup sendiri seperti dahulu kala.” Setelah berkata,
kakek itu menghilang. Tinggallah sepasang suami istri.
Meler terus saja menangis karena kehilangan anaknya.
Dia sangat menyesal karena tidak menjaga anaknya
dengan baik, sedangkan Taju menyesali perbuatannya.
Taju dan Meler begitu bersedih dan menyesal.
Namun, nasi sudah menjadi bubur. Penyesalan selalu
datang terlambat. Taju dan Meler berduka. Mereka
menangis selama berhari-hari sampai lupa makan
dan mengurus dirinya. Kekuatan mereka pun pelan-
pelan melemah. Keduanya jatuh sakit. Akhirnya,
Taju meninggal setelah tidak bisa lagi menahan sakit.
Beberapa hari setelah itu, Meler menyusul Taju
meninggal dunia.
53