Page 15 - Kalsel-Siti Akbari-Datu Diyang-Sigit-Cek Kity
P. 15

Perempuan  itu  kemudian  menutup  pintu  bagian
            depan lanting. Ia segera menuju ke tabing. Diapitnya
            tangguk yang berisikan akar enceng gondok. Tak lupa
            ditentengnya air satu ember di tangan kanannya. Pelan

            tetapi  pasti  disusurinya  titian  yang  menghubungkan
            rumah lanting dengan sisi sungai yang tepat bersisian
            dengan rumah lanting.
                 Papan lantai titian itu seolah telah menyatu dengan

            dirinya,  sehingga  walaupun  cuma  setapak  kaki saja,
            ia tak terlihat oleng melewati titian itu. Dengan berat
            beban bawaannya, tak tampak wajah lelahnya.



                                         ***

































                                          4
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20