Page 17 - Kalsel-Siti Akbari-Datu Diyang-Sigit-Cek Kity
P. 17

Hari ini ibu Diyang tidak memasarkan hasil kerajinan
            tangan dan hasil kebunnya. Biasanya dalam satu minggu
            ada dua kali ia pergi ke pasar membawa sebagian hasil
            kebun  dan  sedikit  hasil  kerajinan  tangannya.  Sejak

            mudanya  ibu  Diyang  melakoni  hal  itu.  Pagi-pagi  buta
            ia  membawa  sebagian  hasil  kebun  dan  sedikit  hasil
            kerajinan  tangannya  dengan  mengayuh  perahu.  Di
            sebuah  pertemuan anak  sungai  biasanya ia  bertahan.

            Ia  dan  perahunya   mengapung  di  sekitar  tempat  itu
            bersama  dengan  orang-orang  yang  ada  di  sekitar
            tempat  itu.  Di  sekitar  juga,  beberapa  orang  lainnya
            yang sedang mengadakan pertukaran barang bawaan.

                 Adapun  ayah  Diyang  telah  tiada.  Dulunya  ayah
            Diyang  yang  mengurus  kebun.  Diyang  merupakan
            anak perempuan satu-satunya dari beberapa saudara.
            Sebagai  anak  perempuan  satu-satunya,  Diyang

            menemani ibunya. Begitu pula suami Diyang melanjutkan
            pekerjaan  ayah  Diyang  dalam  mengurus  kebun  milik
            keluarga.
                 Dulunya  Diyang  dan  suaminya  menghuni  rumah

            lanting. Semenjak ayahnya tiada, Diyang dan suaminya
            menemani  ibu  Diyang  di  rumah  itu.  Setelah selesai
            memasak,  Diyang  keluar  untuk  menemani  ibunya.  Ia
            hanya membantu merapikan sekeliling ibunya. Ia tidak

            begitu cekatan dalam urusan merangkai daun rumbia. Ia






                                          6
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22