Page 30 - Kalsel-Siti Akbari-Datu Diyang-Sigit-Cek Kity
P. 30

Diyang yang masih belum hilang herannya dengan
            kemunculan ibu itu merasa serba salah.
                 Masih dalam kebingungannya,  ia  mengikuti  saja
            langkah  ibu  itu.  Ibu  itu  menuntunnya  menuju  arah

            keluar  kampungnya.  Ia  pun  bingung  dengan  jalan
            setapak yang mereka lewati. Jalan yang rasanya belum
            pernah ia lewati selama ini. Ia tak bisa bertanya karena
            masih terpana, apalagi jalan ibu itu seperti tergesa.

                 Diyang  merasa  jalan  yang  ditempuh  begitu  jauh.
            Namun,  belum  juga  ibu  itu  melepas  tangannya.  Ibu
            itu kemudian berhenti di sebuah rumah. Ia pun diajak
            untuk masuk dan langsung menuju sebuah kamar.

                 Di  kamar  tampak  dua  perempuan  sedang
            menyiapkan  kelengkapan  menyambut  bayi.  Ada  baki
            yang tampak disediakan untuk membaringkan bayi. Baki
            tersebut dilapisi kain yang disiapkan untuk menyambut

            bayi. Di bawah kain itu ditaburkan beras.
                 Di  atas  ranjang  terlihat  seorang  perempuan
            bertarung melawan rasa sakit akan melahirkan. Diyang
            mendekati perempuan muda itu. Kemudian, dimintanya

            perempuan itu menarik napas dalam-dalam. Layaknya
            seorang  dukun beranak yang terlatih, dengan cekatan
            ia membantu proses kelahiran bayi. Disambutnya bayi
            merah yang baru keluar.

                 Dibersihkannya bayi merah dengan kain bersih yang
            disediakan.  Pada  bagian  tertentu,  di  bagian  lipatan




                                          19
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35