Page 35 - Kalsel-Siti Akbari-Datu Diyang-Sigit-Cek Kity
P. 35
6. KERESAHAN DIYANG
Suatu malam, setelah peristiwa dibawa ke alam
gaib, Diyang terlihat murung. Tanpa sepengetahuannya,
suaminya memperhatikan tingkah Diyang yang tampak
murung. Melihat istrinya yang sedang murung, suaminya
tenang-tenang mendekatinya. Ia mengerti apa yang
sedang mengganggu pikiran istrinya. Begitu berada di
samping Diyang, disentuhnya pelan-pelan.
“Bagaimana kabarmu hari ini, istriku?” sapa suami
Diyang memecah lamunan Diyang.
“Alhamdulillah kabar baik, suamiku,” sahut Diyang
sambil menghadap suaminya dan menyembunyikan
kemurungannya. “Bagaimana dengan kabarmu hari ini
suamiku?” Diyang balik bertanya pada suaminya.
“Alhamdulillah, kabarku baik juga,” sahut suami
Diyang.
“Istriku, di kebun sekarang pohon rambutan mulai
berbuah. Bahkan ada beberapa tangkai rambutan yang
siap dipetik!” kata suami Diyang.
“Benarkah?” kata Diyang dengan mata berbinar.
“Iya,” kata suami Diyang “Namun, untuk memetik
rambutan yang telah matang aku perlu bantuanmu. Besok,
kalau engkau tidak keberatan menemaniku ke kebun, aku
24