Page 36 - Kalsel-Siti Akbari-Datu Diyang-Sigit-Cek Kity
P. 36

akan pilih rambutan yang sudah matang untuk dipetik,”
            sambung suami Diyang.
                 Diyang  senyum  simpul  mendengar  permintaan
            suaminya.  Sebelum  istrinya  memberi  jawaban,  suami

            Diyang berkata, “Aku hari ini melihat anak jatuh dari
            pohon rambutan!”
                 “Benarkah?” tanya Diyang.
                 “Iya!” jawab suaminya.

                 “Lalu bagaimana keadaan anak itu?” tanya Diyang
            terlihat khawatir.
                 “Untungnya jatuhnya dari dahan yang tidak terlalu
            tinggi,  jadi  sepertinya  hanya  trauma  sedikit,”  lanjut

            suaminya.
                 “Syukurlah.  Namun,  biar  bagaimanapun  ia  harus
            segera dibawa ke tukang pijat,” kata Diyang iba.
                 Suaminya maklum dengan perhatian Diyang terhadap

            cerita  anak  jatuh  yang  telah  diceritakannya.  Ia  sangat
            mengerti bagaimana sifat istrinya yang memiliki kepedulian
            tinggi terhadap orang lain. Mendengar cerita orang jatuh
            pun ia terlihat seperti sangat terkejut dan merasa iba.

                 “Aku yang  kebetulan  melihat,  segera  ke tempat
            anak itu jatuh. Dari kebun kita kuperhatikan anak itu
            belum juga berdiri. Aku pun segera menyusul ke tempat
            jatuhnya anak itu. Aku bopong anak itu ke lampau milik

            orang tuanya yang ada tidak jauh dari tempatnya jatuh.






                                          25
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41